Rabu, 17 Desember 2014

Mati dikolam karet

MALAM yang mengerikan terjadi kisah aneh mati dikolam karet disebuah kampung tak jauh dari kampungku. Kampung tersebut biasanya disebut kampung Rakit Tawar orang yang meninggal adalah seorang tukang buruh bangunan bernama Mas Kandhi sama seperti aku. Sepuluh tahun yang lalu aku baru pulang dari perantauan dinegeri orang mencari makan banting tulang menguras tenaga untuk kebutuhan rumah tanggaku. Setelah nan kian lama aku pergi jauh semua orang – orang yang kutinggal istri, anak, ibu, bapak dan saudara/I sekeluarga dan teman dekatku dan tetanggaku kini sudah berjumpa kembali betapa bahagianya hatiku.

Malam pertamaku tiba dikampung asal semua orang menyambut ku betapa tidak melihat lama sepuluh tahun menghilang jejak menginjak kaki ditanah orang. Namaku adalah Abdul bekerja sebagai buruh bangunan orang – orang memanggilku dengan Bang Doe. Malam yang begitu sunyi sepi kuiringi dengan nyayian secangkil kopi ku duduk sendiri dibawah pohon kenari melihat bintang – bintang berseri mengingat kisahku dinegeri yang tidak kehendaki. Pagi pertama ku mulai merasakan kehidupan baru dikampung lama ku berasal. Anak – anakku masih tidur nyenyak dan istri sedang mempersiapkan untuk sarapan pagi.

Kemudian istriku membangunkan anak-anak, menyuh mandi untuk pergi kesekolah.
“Ma, sabun mana? Ma” Tanya anakku yang masih berumur 10 tahun

“Ma, baju seragamku mana? Ma” Tanya anakku yang nomor Satu

“Iya,iya mama ambil sekarang” jawabku istriku.

“Ma, Papa pergi kerja dulu iya”. Iya, Pa” iya pa sambil mencium tanganku.

 Pukul 08.30 teng. Aku langsung berangkat kerja yang tidak jauh dengan rumahku tinggal. Setiba ditempat kerja aku langsung disambut teman-teman.

“Hallo bang Doe, apa kabar?” “Sudah lama kita tidak berjumpa ,

” Setelah bertahun-tahun kamu bang sudah berubah iya, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki “ kata andhi teman kerjaku dengan canda.

“Bagaimana kerja disana bang?”, “Alhamdulillah...biasa – biasa saja!.

”Kenapa abang tidak kerja lagi disana padahal disana enak kerja iyakan bang”.

“Hehe...aku tertawa mendengarnya.

“Mas kandhi dimana sekarang dia kerja bang?, Tanyaku sambil mata melirik kiri kanan

“Mas kandhi yang mana, bang? Tanya dia padaku.

“alah kamu pakek gak kenal lagi. “Betul bang, saya tidak ingat lagi Mas Kandhi yang mana tuh? Tanya nya lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar